Ditulis oleh Muhammad Rezeki Febriyadi, 9 Jun 2019 di
Kompasiana
Kejadian malam jahanam yang bertepatan pada tanggal 30 September
1965 yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) membuat bangsa
Indonesia mengalami trauma sejarah yang sangat mendalam terhadap aliran
Sosialisme dan Komunisme. Bahkan banyak yang menganggap aliran Sosialisme dan Komunisme
ini sangat bertentangan dengan Islam.
Sebenarnya sebelum kita berpikir yang tidak-tidak terhadap
dua paham tersebut, seharusnya kita meneliti dahulu apa itu Sosialisme, aliran
Sosialisme dan tujuan Sosialisme itu sendiri, apakah itu bertentangan dengan
Islam atau tidak dan begitu pula dengan Komunisme.
Kata Sosialisme berasal dari socius kata Latin yang artinya
teman dan Sosialisme sendiri dapat diterjemahkan menjadi persaudaraan manusia
(H. Van Der Mandere, politieke encyclopedie, 1949). Sosialisme sendiri
sebenarnya pada masa sekarang sering dimaksudkan kepada pemikiran-pemikiran
Karl Marx, yang kelak pemikirannya jugalah yang melahirkan aliran sosialis Komunisme.
Tujuan dari Sosialisme menurut Hendrik de man, seorang
pencetus Sosialisme di Belgia (Belgium), ia mengatakan bahawa semua Sosialisme
menghendaki susunan masyarakat yang adil dan koperatif yang maksudnya ialah
kegiatan masyarakat ditujukan kepentingan umum, sedang masyarakat itu berdasar
atas susunan milik persekutuan.
Untuk aliran Sosialisme ini banyak macamnya. Menurut H.O.S
Tjokroaminoto dalam bukunya, Islam dan Sosialisme, aliran Sosialisme dapat
dibagi menjadi 14 bagian yakni:
-
Sosialisme
utopia
-
Sosialisme
anarchism
-
Sosialisme
ilmiah
-
Sosialisme
negara
-
Revisionism
-
Syndicalisme
-
Sosialisme
religious
-
Sosialis
komunisme
-
Sosialis
tanah
-
Sosialis
negara
-
Sosialisme
nasional
-
Sosialisme
gulden
-
Sosialisme
democrat
-
Sosialisme
rencana
Dari macam-macam Sosialisme yang disebutkan di atas, terdapat
salah satu sosialisme yang tidak bertentangan dengan agama iaitu religious
sosialisme. Kerana religious sosialisme sendiri tidak menerima atau menolak
historis materialisme yang dikemukakan oleh Karl Marx.
Sedangkan Sosialisme ilmiah yang dikemukakan Karl Marx itu
meyakini teori Historical materialisme yang isinya adalah agama dan Tuhan
sebenarnya tercipta dari keadaan ekonomi dan menurutnya pula bahawa seluruh keadaan
dan kejadian di dunia ini berasal dari benda yang senantiasa bergerak dan
memungkiri adanya hidup. Menurut Marx, roh dan akal itu ada walaupun semua itu
dibawakan oleh benda. Dan maksudnya dalam materialism itu tidak lain adalah
ekonomi.
Historical materialism mempunyai kesimpulan pertama bahawa ia
lebih mengutamakan kebendaan dan menyangkal adanya roh sebagai berwujudan
sendiri. Kedua ia menyangkal adanya kebenaran-kebenaran abadi, menyangkal ada
ukuran-ukuran susila yang sepanjang masa tidak berubah-ubah.
Sosialisme Marx memiliki tujuan yang mulia yakni untuk
membela nasib kaum buruh tertindas dan kaum buruh yang ada pada masa itu, kaum
buruh sendiri dipaksa untuk bekerja sebanyak 16-20 jam setiap hari dengan gaji
yang sangatlah kecil. Itulah penyebab Marx menentang berbagai macam
kapitalisme.
Di dalam Islam, pemikiran-pemikiran Marx tidaklah semuanya
bertentangan, namun ada beberapa yang dapat diterima seperti memperjuangkan
hak-hak buruh supaya tidak tertindas, menerapkan keadilan agar tidak membuat
yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Dan Bukankah Islam
mengajarkan kita untuk berlaku adil terhadap sesama.
Seperti yang tercantum di dalam Al-Qur’an surah An-Nisa’ ayat
135 yakni:
Wahai kaum yang beriman, hendaklah kamu memelihara keadilan walaupun terhadapa kamu sendiri atau orang tuamu atau keturunanmu, maka dari itu janganlah menuruti keiinginanmu yang rendah agar supaya kamu jangan melakukan ketidakadilan.
Dan untuk perihal buruh, bukankah Nabi menyuruh kita untuk
membayar upah si buruh sebelum keringanya kering? Islam juga mengajarkan kita
untuk tidak memakan riba dan tidak melakukan monopoli pasar dan ini selaras
dengan cita-cita yang diperjuangkan oleh Marx. Namun dalam pedoman teori
Sosialisme Marx itu, ada
Jadi pada intinya, Sosialisme Marx tidak bertentangan secara
cita-coita namun pertentangannya terletak dari cara pendoman pelaksanaannya.
Sekarang kita masuk pada bahagian Komunisme, sebenarnya
Komunisme dicetuskan oleh Vladimir Lenin di Uni Soviet walaupun sebelumnya Karl
Marx dululah yang disebut sebagai komunis kerana ia memimpin gerakan buruh.
Dalam segi praktik, Lenin sendirilah yang telah mempraktikkan
teori-teori Marxisme murni dalam sebuah negara walaupun nyatanya ada beberapa
praktiknya yang bertentangan dengan teori Karl Marx, seperti pada zaman dahulu
Marx menamakan dirinya Komunis untuk digunakan sebagai simbol pembeza dari
gerakan sosialis utopich yang dianggap sebagai gerakan kaum borjuis. Namun Lenin
menamakan partinya, parti komunis untuk membezakannya dengan parti buruh social
democrat yang beraliran Marxist juga dan yang dianggapnya telah berkhianat
dengan teori Marxist murni.
Dari segi diktator proletar, Lenin juga menyimpang sebab
menurut Marx, diktator proletar ini terdiri dari orang banyak iaitu kaum
proletar (buruh) namun diktator proletar yang dibentuk oleh Lenin adalah
terdiri dari golongan terkecil iaitu parti komunis.
Di dalam pertentangannya dengan Islam, Komunisme sangatlah
bertentangan dengan Islam kerana mereka anti agama, dibuktikan dari berbagai macam
perilaku orang komunis di Revolusi Bolshevick, mereka banyak ingin menghapuskan
agama di Uni Soviet bahkan mereka rela untuk membakar sekolah-sekolah agama dan
sebagainya. Namun walaupun begitu, ada cita-cita Komunsime yang tidak
bertentangan dengan Islam, yakni melawan Kapitalisme, Imperialisme dan
Feudalisme yang dapat menyengsarakan rakyat, adanya Revolusi Bolshevick juga
awalnya kerana mereka menentang yang namanya ketidakadilan pada masa itu.
Di dalam Komunisme juga tidak mengajarkan adanya perbezaan
warna kulit, sama ada di Eropah, Asia atau Arab, asalkan dia termasuk golongan
buruh yang tertindas maka mereka harus bersatu, seperti dalam penutup buku
Manifesto Komunis yang dikatakan oleh Karl Marx, “kaum proletar di seluruh
dunia, bersatulah!”.
Jadi dapat disimpulkan bahawa Sosialisme Marx dan Komunisme
Lenin secara cita-cita tidaklah bertentangan dengan Islam, namun mereka hanya
bertentangan secara pedoman dan perlaksanaannya. Komunisme dan Sosialisme,
mereka sama-sama adada kerana disebabkan oleh kondisi ketidakadilan yang terus
merebak, mereka gerah dan muak melihat kemiskinan di mana-mana, para buruh yang
semakin sengsara. Mereka pun berjuang untuk melawan itu semua. Mereka juga
membenci tindakan seseorang untuk memperkaya diri sendiri tanpa mempedulikan
orang lain yang darjatnya jauh di bawah mereka.
Saya sendiri sangat menyayangkan dengan orang-orang yang
membenci Sosialisme dan Komunisme tanpa melihat cita-cita pencetus Sosialisme
dan Komunisme itu. Walaupun Komunisme dan Sosialisme tidak dapat dipraktikkan
pedoman perlaksanaannya kerana bertentangan dengan Islam dan konstitusi
(Perlembagaan Indonesia) tetapi bolehlah kita praktikkan cita-citanya, demi untuk kesejahteraan masyarakat semua.
Comments
Post a Comment